Senin, Januari 02, 2012

3 JENIS PROBLEM DALAM AWAL BERBISNIS

             Diawal awal kita membangun sebuah bisnis , tentunya banyak hal-hal yang tidak kita lihat sebelumnya, sehingga dari hal-hal tersebut maka terciptalah riak-riak problem  dalam bisnis kita . Kadangkala diantara kita tidak menyadari bahwa problem –problem yang terjadi tersebut sebenarnya adalah sebuah  kejadian yang normal dalam sebuah awal berbisnis,konsentrasidan focus kita untuk menganalisa pemecahan masalah adalah  kunci utama  dalam menghadapi problem bisnis kita.
Sebagaimana pertumbuhan seorang anak manusia, pertama dilahirkan , kemudian bayi akan tumbuh menjadi anak-anak kecil,  beranjak remaja, dewasa …. Dan seterusnya mati . Demikian juga dengan bisnis kita, saat kita dirikan , akan belajar diawal-awal sebagai beginner, belajar dalam keremajaan dengan sedikit pengalaman-pengalaman,dan proses kedewasaan dan profesionalitas.
Sebagai gambaran awal ;  ketika  seorang bayi terbangun dimalam hari, adalah sebuah normal problem ,  seharusnya kita menanganinya dengan mengajaknya bercanda, mengelus elus, menyanyikan nina bobo dan kegiatan yang membuatnya nyaman sehingga bisa tertidur lagi.Bukannya ditangani dengan memberinya obat tidur, kemudian disiang hari kita langsung melatih mereka untuk berlari. Akan berakibat fatal pada bayi kita tentunya.
Dari gambaran diatas, penyikapan kita dalam memilih pemecahan masalah adalah sangat menentukan bagi kelangsungan bisnis kita. Jangan sampai terjadi sebuah normal problem akan meningkat levelnya menjadi live threatening ketika kita salah manangani sebuah kasus permasalahan .

1.     Normal problem
           Yang dimaksud dengan normal problem adalah : masalah –masalah yang  selalu muncul diawal-awal berbisnis,  apapun bisnis anda dan apapun bidang bisnis anda maka problem-problem ini akan selalu muncul . Dan dipastikan akan muncul sebagai proses pembelajaran awal kita dalam menjalankan bisnis kita .Ada beberapa hal yang termasuk dalam normal problem antaralain:
a.   Masalah Cashflow, biasanya diawal-awal kita berbisnis adakalanya kesulitan tentang cash, karena dalam menganalisa kebutuhan dana sebuah bisnis akan banyak muncul hal-hal yang tidak kita lihat dan kenali sebelumnya, sejeli apapun kita , sedetail apapun planning anggaran  kita , akan selalu kita  temui hal-hal baru diluar rencana semula. Seperti halnya , ketika kita mengusung  bahan baku  marmer ke tempat penggerjajian A, dengan biaya transport Rp 100.000,- dan ketika kita menjumpai tempat penggergajian Marmer Tuan A , ini sedang penuh , maka kita perlu untuk memindahkan bahan baku marmer kita ke tempat tuan B, ada pengeluaran tak terduga dikasus ini.Ketika anggaran bisnis kita hanya pas-pasan maka kita akan kelimpungan menghadapi biaya tak terduga ini.Tapi ingat permasalahan cashflow ini adalah hal yang wajar dan normal, harus kita tangani dengan normal pula, minta tenggang pembayaran  pada suplayer misalnya, bukannya pinjem pada renternir yang bunganya mencekik,hingga kita akan menemuimasalah baru yang lebih besar dikemudian hari.

b.      Masalah Kesiapan layanan Konsumen ,  ketika kita menawarkan sebuah produk , acapkalai kita mendapatkan masalah tentang layanan konsumen , apalagi kita sebagai beginner dalam suatu bidang tertentu . Layanan konsumen ini , sangat menentukan tingkat kepuasan mereka dengan produk kita, Sebuah produk yang bagus , dengan sebuah layanan yang jelek , akan menjadikan bisnis kita di cacat oleh konsumen , Penyelesaian problem ini adalah dengan  mengajak komunikasi konsumen kita,menanyakan apa yang mereka inginkan , bagaimana seharusnya kita melayani mereka dan  apa-apa  yang menjadi kritikan dan saran mereka  untuk membangun kerjasama lebih lanjut dikemudian hari .
Banyak saya alami ketika diawal-awal saya menjalani bisnis  on_line marketing ini, misalnya yang terparah adalah ketika saya berusaha untuk menjajaki pasar Kalimantan , dimana saya  benar-benar Blank  daerah ini,  nggak tahu bagaimana jalur pengirimannya, ketika jalur sudah ketemu,kita kirim ke Surabaya, Apesnya HP saya hilang , saya mesti kembali lagi ke Tulungagung untuk mencari nomer baru di Galery Indosat dan Gerai TELKOMSEL untuk mendapatkan kontak mereka kembali.tentunya hal ini akan mengulur –ulur jadwal keberangkatan dan ketersediaan waktu lainnya.Oleh karena dikesempatan kali ini saya juga minta maaf untuk teman-teman Berau KALTIM  atas ketidaknyamanan dan kebodohan saya dalam bisnis ini, memang seharusnya saya banyak belajar tentang jalur-jalur pengiriman keseluruh Nusantara.
Demikian juga ketika mengirim barang secara massal dalam sebuah kabupaten , bagaimana cara pendistribusiannya, jika kita berkeliling seluruh kabupaten dalam sebuah pengiriman , maka kita memerlukan waktu rata-rata 2_ 3 hari Benar-benar sangat melelahkan dan menguras tenaga. Bukankah hal ini tidak pernah kita meghayalkan sebelumnya?
Pembelajaran tentang Layanan konsumen, selalu akan muncul dalam setiap jenis bisnis apapun , dan ini adalah merupakan sebuah problem yang normal dari seorang beginner dalam sebuah bisnis.Boleh jadi saya seorang yang sudah berpengalaman dibidang marmer dan onix, akan tetapi ketika saya masuk kejalur on_line marketing,maka saya harus banyak banyak belajar untuk meningkatkan profesionalitas saya sebagai seorang internet marketer.

c.   Kesiapan tata  management dan administrasi , sebuah planning yang detail sekalipun pasti pernah menemuinya,  boleh saja kita menyiapkan detail dari kebutuhan pembukuan dalam bisnis kita,pas dijalankan secara nyata , kita pasti memerlukan catatan-catatan lain untuk menunjang kelancaran alur bisnis  dan profesionalitas kita .
 Misalnya , saya dulu tidak pernah memikirkan bagaimana caranya saya  mengingat berapa banyak bahan baku  marmer yang saya kirim ke Tukang B, dan bagaimana caranya saya tahu bahwa yang dikerjakan Tukang B ini benar-benar memakai bahan baku  marmer yang berasal dari saya.Maka saya memerlukan catatan inventory bahan baku marmer di  masing-masing tukang saya .Ada yang mau nambahkan …??? Tentang Normal problem ini …???
2.     Abnormal problem
           Sebagian besar UMKM kayak kami , masih adanya keterikatan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi,belum ada pemisahan yang jelas antara yang diperuntukan bisnis dan keperluan pribadi.Contoh abnormal problem misalnya adalah penggunaan keuangan hasil profit dari usaha kita ini untuk keperluan pribadi itu.Semisal untuk membayar  hutang kita diluar  hutang dagang ,Ketika kita harus mengeluarkan dana kesehatan keluarga , ketika kita harus mengeluarkan dana untuk Buwuh atau Mbecek ( Tradisi menyumbang kepada sanak family atau rekanan yang punya  hajatan ) yang kadangkala datang bertubi-tubi di bulan-bulan tertentu . Analisa masalah tersebut dengan benar,  selanjutnya kita dapat menentukan langkah apa yang akan ambil untuk menyikapi abnormal problem ini.Karena kadangkala penanganan yang salah  dalam setiap problem justru bisa  mengancam kelangsungan bisnis kita .Perilaku bijak dalam menangani setiap permasalahan yang muncul dan mengambil langkah pemecahan yang win-win solution adalah mutlak kita perlukan .Nggak mungkin kita tidak menghadiri semua hajatan sanak family atau teman-teman kita  hanya karena kita sedang tidak punya “ free cash “ untuk anggaran ini . Akan memperburuk hubungan sosial kita dengan kawan-kawan dan sanak family  tentunya .
Ada yang mau nambahkan …??? Tentang Abnormal problem ini …???

3.     Live threatening
          Diartikan sebagai problem yang dapat mengancam kehidupan bisnis kita . misalnya kita kekurangan cash dalam jumlah yang besar .Tagihan Hutang dagang   yang terakumulasi dalam jumlah besar, kejadian kejadian yang bersifat force major dan lain-lain .Apapun permasalahan yang dapat mengancam kehidupan dan kelangsungan bisnis kita ini dikategorykan dalam live threatening.
Misalnya dalam sebuah kejadian force major,pabrik kita kebanjiran dan banyak asset kita yang hilang terbawa arus air, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah melengkapi asset yang hilang tadi  agar pabrik kita bisa beroperasi lagi, mungkin dengan cara menjual asset yang lain , selanjutnya mengambil langkah memperkecil skala usaha,Jika kita tidak melakukan hal tersebut bisa jadi kita hanya akan termangu saja dan tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan bisnis kita tersebut .

Sebagai penutup dari sebuah analisa problem bisnis kita, adalah kebijakan kita dalam menangani sebuah masalah, kecermatan kita dalam menangani masalah, sehingga suatu masalah tidak akan melebar kesana kemari atau masalah ini tidak meningkat levelnya, Normal problem  yang kita tangani dengan salah misalnya , bisa jadi meningkat level menjadi sebuah live threatening bagi bisnis.Sebagai contoh , jika ada kekurangan cashflow sedikit dalam memulai bisnis, kemudian kita mencari pinjaman dari seorang renternir untuk menutupi kekurangan tersebut, bisa jadi dalam satu tahun saja hutang kita akan meningkat tiga kali lipat,dan jika kita tidak segera melunasinya maka bukan tidak mungkin dalam waktu lima tahun saja bisnis kita sudah bangkrut. Untuk melengkapi business skill kita ,jangan lupa sesekali membaca buku dan referensi tentang “ Problem soving “…
Sukses selalu untuk entrepreneur Indonesia…………..
MyFreeCopyright.com Registered & Protected

Tags :